kumbang kepik

Sudah beberapa minggu hidupku benar-benar seperti kumbang kepik. Melesat. Menggebu. Meleset. Melengking. Dan mematung.

Meski harus aku akui bahwa hidup yang aku katakan lebih banyak adalah tentang pekerjaanku.
Bagaimana pekerjaan tidak mempengaruhi hidupku? Sementara dalam 7 hari, 6 harinya aku habiskan di kantor. Dari 24 jam, 10-13 jam nya aku habiskan di kantor. Sisanya, aku memang dirumah. Tetapi 7-8 jam nya aku habiskan untuk mengistirahatkan badanku.

Yasudah. Jadilah aku kumbang kepik.

Akhir-akhir ini aku berpikir, bahwa Langit, mendengar semua keluh kesahku. Dan,  Tuhan, yang Maha baik itu mengabulkan semua doaku. Belum semua sih, tapi hampir.
Dan membuatku berpikir, mengapa Tuhan mengabulkan keluh kesahku secepat itu?
Mengapa justru dari keluh kesahku Tuhan mengabulkan, bukan dari doa-doaku?

Tapi itu sangat mempengaruhiku.
Dan setelah kubuka mata lebar-lebar, kuresapi , Tuhan memang membungkam seluruh keluh kesahku tentang hidup yang sedang kujalani, tapi, Tuhan juga memang adil.
Dia mengabulkan keluh kesahku, tapi dia juga merubah kondisinya.
Dan sejak saat itu, aku jadi lebih berhati-hati, eng, lebih tepatnya, lebih mikir lagi kalau mau berkeluh.
Takut Tuhan mengabulkan, dan merubah kondisinya.

Itulah pelajarannya..





0 komentar:

Posting Komentar

 
Bobblehead Bunny